Rabu, 02 Maret 2016

Mengalah atau memang Kalah??

Aku yang menurutmu perhatian, baik, setia, selalu ada, tapi kalau dihatimu akubukan siapa-siapa, apa hebatnya? Sedangkan dia yg menurutmu kurang perhatian, tak setia, dan hanya mempermainkanmu, tapi kalau dihatimu adalah segalanya. Berarti dia juaranya!Jika kamu mobil, maka aku ini tak ubahnya bengkel, kau menemuiku hanya ketika ingin memperbaiki kondisimu yang jengkel. Disaat dilanda kecewa, kamu kepadaku membawa urai air mata, dan entah mengapa aku justru bangga. Kemudian aku berusaha sebisaku sehingga membuat matamu kembali berbinar, sampai senyummu kupastikan melebar. Sementara dia? dia bagaikan garasi, tempatmu kembali, mengistirahatkan diri dari malam hingga pagi. Kepadaku, seberapapun lamanya kamu mampir, aku sadar itu hanya parkir, bukan sebuah pemberhentian terakhir. Iya, sebatas itu tugasku, dan selalu begitu. Lalu kamu kembali kepadanya membawa bahagia karnaku. Selalu begitu, selalu terulang, sudah tak terbilang. Kamu bodoh! Terus bertahan dengan dia yang hanya mempermainkanmu. Masih memilih dia yang memang tak pernah setia. Atau sebenarnya aku sendirilah yang bodoh, terus menyambutmu meski ini tak ada bedanya dengan pelarian. Aku bingung, aku ini mengalah, atau sebenarnya memang kalah? Tertanda, Wanita yang selalu menyambutmu dengan senyuman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar