Kamis, 05 November 2015

Teruntuk Bunt ku yang (saat ini) jauh

Semuanya yang aku lalui sekarang terasa sangat berbeda… Dan aku masih saja belum terbiasa menjalaninya… Saat aku membuka mata di pagi hari dan menyadari bahwa hari di hari itu aku tidak akan bertemu kamu, Ingin rasanya aku membenamkan wajahku di balik bantal untuk kembali tidur seharian… Aku masih belum terbiasa dengan sms, “sayang, udah bangun? Mandi terus nyari sarapan ya, baek2 disana..” Karena aku terlalu terbiasa dengan sms, “sayang, udah bangun? Mandi abis itu sarapan". Aku masih belum terbiasa menghabiskan waktu sebanyak ini setiap harinya, Karena aku terlalu terbiasa menghabiskan waktu yang selalu terasa singkat bersamamu. Aku masih belum terbiasa menerima sms dengan kata-kata, “yang sabar ya sayang, maafin bunt ga bisa di samping jenong” sebagai balasan atas smsku tentang sakit yang aku rasakan, Karena aku terlalu terbiasa dengan kata-kata, ”bentar yah syg, bunt kesitu”, lalu ga lama kemudian kamu mengetuk pintu dan menemaniku melewati saat-saat sulitku… Kamu luar biasa sayang… Satu-satunya lelaki luar biasa yang tak pernah bosan menghabiskan waktu seharian bersamaku… Menjalani aktivitas yang sama, memutari dan melewati jalan yang sama, mengunjungi tempat-tempat yang sama, bahkan makan di tempat yang sama… Satu-satunya lelaki luar biasa yang membuat waktu selalu terasa berlari…Mengawali hari dengan sarapan pagi, dan dengan sangat terpaksa harus segera menutup hari karena waktu tiba-tiba sudah beranjak larut… Namun aku tak pernah khawatir karena ada hari berikutnya, yang akan selalu menyenangkan jika aku lewati bersama kamu… Satu-satunya lelaki luar biasa yang selalu dengan sabar mendampingiku, bahkan di saat tersulitku, Menjagaku saat sakit menyerangku, menemaniku saat semua terasa begitu berat, menghapus setiap tetes airmata yang mengalir saat kesedihan dan kegalauan datang, dan menguapkan semua amarah saat aku tak mampu mengendalikan emosiku… Kamu lelakiku, lelakiku yang luar biasa, semua berkata bahwa aku beruntung bisa memilikimu dalam hidupku, aku memang perempuan paling beruntung sayang, sampai-sampai aku punya pikiran, “apakah kamu beruntung memiliki perempuan sepertiku dalam hidupmu?” Aku merindukanmu… Rindu memutari Medan/Tebing dengan supra hitammu… Rindu menghirup aroma parfum yang bercampur keringatmu… Rindu menghapus keringatmu saat kamu makan dengan lahap… Rindu memainkan rambutmu yang acak-acakan… Rindu senyum polosmu saat aku kesal dan mengingatkanmu atas kekonyolanmu diatas motor ngebut... Rindu semua yang biasa aku lakukan bersamamu… Aku bahkan tak bisa mengatakan ini rindu setengah mati karena rindu ini benar-benar sudah tak mampu aku baca… Rindu yang bahkan sudah tak mampu lagi aku urai… Aku hanya tau dan yakin bahwa aku memang merindukanmu… Tak pernah sedikitpun terpikirkan bahwa kita akan seperti ini sayang… Aku benci harus selalu ingin bertemu dan memeluk kamu setiap rindu ini datang…Aku benci pada jarak yang tak bisa sedikit lebih pendek untuk memudahkanku meraih tanganmu… Aku benci selalu merasa kosong tanpa kamu.. Aku benci merasakan setiap rasa sakitku karena tak ada kamu yang mengusap dahiku dan berkata bahwa semuanya akan segera berlalu… Aku benci menatap wajah pucatku di cermin karena tak ada yang bisa meyakinkanku kalau aku tetap cantik walau dalam keadaaan sakit.. Sampai-sampai aku ingin melemparkannya ke luar jendela jika tidak segera menyadari bahwa uangku tidak cukup banyak untuk membeli cermin yang baru, Aku benci memikirkan apakah kamu juga merasakan hal yang sama denganku… Satu persatu rasa takut datang menghampiriku… Aku takut aku tak bisa menjalani kehidupanku dengan normal tanpa ada kamu di samping aku… Aku takut aku menyerah karena tak mampu melewatii semua ritual kehidupan baruku sementara kamu berada jauh di sana. Aku takut kemampuanku untuk membendung rasa rindu sudah habis sampai-sampai tak ada lagi yang bisa aku lakukan selain menangis tanpa henti.. Aku takut kamu terus menerus merindukanku sampai merasa bosan dan akhirnya memutuskan untuk tak lagi merindukanmu… Tapi di sisi lain aku bahagia… Aku bahagia karena aku masih bisa mendengar suaramu, walau tak bisa menatap wajahmu secara langsung… Aku bahagia masih bisa mengetahui kegiatanmu dan memberitahumu tentang apa yang aku lakukan dari jarak yang begitu jauhnya… Aku bahagia tetap bisa mendengarmu mengucap kata “I LOVE YOU” dengan nada yang masih sama seperti saat pertama kamu mengucapkannya padaku… Aku bahagia masih bisa bertahan dan menjalani semuanya dengan baik di tengah segala keraguan dan ketakutanku… Aku bahagia masih tetap memilikimu dalam hidupku… Walau keadaan sudah tak seperti dulu… Aku bahagia walau cinta kita tidak terlalu besar, namun cukup besar untuk tetap saling menjaga… Aku bahagia karena kamu tetap membekaliku dengan keyakinan bahwa kita akan kembali berjalan berdampingan dalam keadaan yang jauh lebih baik… Aku tau, aku rapuh, aku lemah, tapi aku punya kamu di sana yang selalu menguatkanku… Akupun di sini melakukan hal yang sama, aku akan selalu menguatkanmu dan meyakinkanmu bahwa semuanya akan bisa kita lewati… Karena aku tau kamu tak sekuat itu sayang… Kamu terlihat sangat kuat karena ada aku yang lemah di samping kamu…:) dan aku di sini akan selalu berusaha agar kamu tetap terlihat kuat walau sekarang aku tak lagi bisa mengisi hari-harimu secara nyata… Aku menyayangimu, lelaki hebatku… Aku mencintaimu dengan segala kelebihan dan kekuranganku… Aku akan menunggu saat di mana kau datang dan menawarkan diri untuk menjadi pemimpinku. Aku yakin semuanya akan indah pada waktunya… Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan kekuatan yang lebih pada kita…Untuk selalu menjaga hati dan cinta yang kita miliki… Untuk bisa melawan semua rasa rindu dan rasa ingin bertemu… Ini sulit buat aku, tapi akupun yakin ini tak mudah buat kamu.. Tapi aku percaya kita pasti bisa melewatinya… Aku selalu ingat kata-katamu di sesi obrolan serius kita sebelum aku pergi,Kamu berkata bahwa ini bukan akhir dari hubungan kita, hanya babak baru dari kehidupan cinta kita… Agar cinta kita bertambah kuat… Karena sebelumnya cinta kita tidak pernah diuji… Kita tidak akan pernah tau seberapa kuat cinta kita jika kekuatan cinta kita tidak pernah teruji… Aku akan bersabar sayang… Aku akan menunggu saat di mana aku bisa sepenuhnya milikmu dihadapan Tuhan… Peluk sayang Jenong mu