Rabu, 02 Maret 2016

Aku, Kamu Dan Perbedaan Kita

Sering aku mendengar banyak yang bilang jodoh itu ngga perlu dicari, nanti juga datang sendiri. Kadang yang tadinya udah deket, udah pacaran lama, tiba-tiba ditengah jalan jadi ngga yakin lalu berhenti, ada juga yang tadinya merasa ngga yakin, biasa saja, malah jadi cinta. Aneh, tapi itu cinta. Seperti aku dan kamu, aku tak pernah membayangkan akan menjadi bagian dari hidupmu yang memang sebenarnya kamu bukan tipeku, begitupun yang kamu katakan padaku, kamu tak pernah membayangkan bahwa aku yang cuek, kasar, emosional, egois, manja, cerewet, dan kekanak-kanakan ini menjadi seseorang yang paling kau cintai, padahal kamu mengakui bahwa kamu lebih menyukai perempuan yang lembut, pendiam, dewasa, atau mungkin wanita tinggi. Wah, semua itu bertolak belakang dengan sifatku, tapi aku senang kamu bisa menerimaku apa adanya. Jika pasangan lain merasa nyaman dengan persamaan yang mereka miliki, ya berbeda pula dengan kita. Kita merasa nyaman dengan semua perbedaan kita, dan dengan semua kekurangan kita masing-masing; ku yang penakut dan kamu yang pemberani, kamu yang ambisius dan aku yang terlalu cuek, kamu yang suka pedas tapi aku tidak, aku suka warna putih, kamu suka warna hitam. Dan masih banyak lagi perbedaan kita sampai tak bisa kusebut satu per-satu. Tapi ada satu persamaan kita yang sulit dihindarkan; ego kita masing-masing. Namun, setiap hubungan memang tak pernah ada yang berjalan mulus, pasti selalu ada kerikil tajam yang memicu pertengkaran, walaupun memang sih beberapa orang mengakui kalau suatu hubungan ngga ada pertengkaran itu bagaikan laut tanpa ombak. Saat kita bertengkar karna perbedaan pendapat dan pemikiran, kadang aku suka berfikir, apa mungkin aku dan kamu yang bertolakbelakang ini bisa menjadi satu? Bisakah menjadi kita? Bukan hanya aku dan kamu saja dalam kehidupan berbeda. Sulit memang, tak ada yang mau mengalah. Tapi seiring berjalannya waktu dan hubungan ini, aku sadar sebuah perbedaan bukanlah penghalang, tapi sebuah pelengkap untuk saling melengkapi satu sama lain, bagai hitam dan putih; apa gunanya kertas putih jika tak ada tinta hitam diatasnya? Apa gunanya cahaya jika tidak ada gelap? Apa gunanya laki-laki jika tidak ada perempuan. Perbedaan aku dan kamu adalah hal yang indah sayang, karna perbedaan itu yang bisa membuat kita utuh, iya kan sayang? Ya, sosokku yang penakut bisa kaulengkapi dengan kau yang pemberani, dan sosokku yang masa bodoh bisa kamu lengkapi dengan sikapmu yang ambisius dan telaten, dan banyak dari semua perbedaan kita yang bisa saling kita lengkapi bersama. Bagi kita perbedaan kita bukanlah bumerang. Jika mereka yang berpendapat pasangan itu lebih baik jika memiliki banyak persamaan dan kesukaan, bagi kita justru sebuah perbedaan adalah awal dari satu keutuhan hubungan yang saling melengkapi. Tetaplah jadi dirimu apa adanya yang menerimaku apa adanya pula sayang. Aku mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar