Jumat, 11 Maret 2016

LDR Jahat

Kau jahat sekali LDR! Aku merindukannya tiap hari, tiap jam, tiap gerakan tubuh yang kupunya. Gak kusangka akan seberat ini. Tapi pada intinya, aku akan mengalahkanmu. Iya, aku yakin Bunt ku juga akan begitu. Aku tahu kau akan perlahan membunuh kami. Tapi tidak! Kau hanya terlalu iri dengan kami. Kami sudah membuat tali yang sangat panjang untuk saling berpegang. Kuat, erat, tanpa memperdulikan angin kencang kirimanmu yang terus menerus menggoyahkan kami. Tahukah kau wahai LDR? Jarak yang kau buat adalah salah satu jembatan yang menguji besarnya rasa sayang kami. Terimakasih, kau akan kalah, ingat kata - kata kami. Aku teringat dimana kami harus bertemu dengamu. Kami tak rela melepas untaian tangan kami. Saatku sampai di istanaku pun aku masih tak rela melepasnya hanya karena ulah jahilmu. Kami tahu ini akan terasa sulit, sangat sulit. Tapi kami sudah sepakat, bahwa kami akan terus berjalan beriringan walaupun tangan nakalmu tetap mencubit - cubit seluruh badan kami. Kami sekarat? Hey, yang benar saja!Semakin kau keraskan cubitan tanganmu, semakin erat kami berpeluk, bergandeng, berjalan bersama. Hanya menunggu waktu hingga kau lelah dan mempersilahkan kami untuk berada di satu tempat lagi. Hanya berharap, Semoga kau, pada nantinya menjadi teman baik kami. Sahabat yang dapat merangkul kami menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Membuat kami mengerti susahnya mempertahankan apa yang harus kami pertahankan. Terimakasih, LDR...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar