Kamis, 10 Maret 2016

Untuk Mu Perempuan Dipelukan Lelaki (ku)

Hallo kamu, aku tau kamu pasti tidak kenal denganku. Aku pun juga begitu. Aku hanya tau sekilas saja tentangmu. Salam kenal dariku untukmu. Maaf kalau aku lancang mengirimkan surat ini untukmu. Aku hanya ingin memberitahumu beberapa hal. Oh tidak, aku tidak bermaksud merusak hubunganmu dengan lelakimu yang dulu pernah menjadi lelaki ku itu. Malah aku pernah berdo'a agar hubungan kalian selalu baik-baik saja. Terdengar munafik kah ucapanku? Sepertinya begitu. HAHAHA... Aku tidak tau, apakah kau adalah kekasihnya atau baru akan menjadi kekasihnya. Yang terlihat olehku saat ini kaulah yang sedang dekat dengannya. Oh, santai saja. Surat ini bukan surat untuk melabrakmu atau apalah namanya... Ini hanya surat salam kenalku. Relax saja ya, cantik... Kau tau tidak, aku sedikit tau tentangmu lewat akun media sosialmu. Itu pun kau yang memulainya bukan? Kau yang duluan menginvite dan follow beberapa akun media sosialku. Apa tujuanmu? Bukankah kau tidak pernah kenal denganku? Setelah itu entah secara sengaja atau tidak kau mulai mengunggah beberapa foto kebersamaanmu dengan lelaki ku itu. Aahh, maksudku lelakimu. Maaf, aku sedikit khilaf. HAHAHA... Aku sedikit heran, apa maksudmu dengan memposting foto yang telah kau unggah sebelumnya setelah aku mengikuti balik akun media sosialmu itu. Yang aku lihat, kau terkesan seakan memberitahukan bahwa dia sekarang kepunyaanmu. Apakah disitu ada unsur ketersengajaan? Atau aku yang terlalu sensitif ya, terlalu cepat menyimpulkan sesuatu. Ah entahlah... Ohh, mungkin kau hanya ingin menunjukkan betapa bahagianya dia sekarang. Dengan senyum yang lepas saat berfoto denganmu. Bukan maksudku menyimpulkan sesuatu yang akupun tidak tau fakta sebenarnya seperti apa. Aku hanya menyimpulkan dari apa yang aku lihat dan apa yang aku dengar dari teman-temannya. Ohh, aku ingat!! Temannya pernah memberitahukan tentang kedekatanmu dengan lelakiku itu. Ehh, maksudku lelakimu. Maaf aku khilaf lagi. Aaahh sepertinya lawakan ku garing. Oke, takkan ku ulangi. Ku lihat dia bahagia sekali. Kau hebat cantik. Kau bisa meluluhkan hatinya hanya dalam jangka kedekatan yang tak seberapa lama. Aku tau, seharusnya aku tidak ikut campur urusan kalian. Karena akupun bukan siapa-siapa. Aku hanya ingin memberitahu kepadamu, teruslah buat dia bahagia. Karna yang aku ingat, aku hanya bisa memberikan kesedihan untuknya. Maaf kalau kau sedikit emosi dengan kata-kata disuratku ini. Aku pun menulisnya dengan sedikit mencurahkan emosi. Hehehe.. Semoga kalian bahagia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar