Sabtu, 15 Agustus 2015

Pada Akhirnya Bunt

Bahwa pelukanmu menjadi salah satu tempat yang paling nyaman, dimana kenangan bersenandung dengan riang, aroma parfum yang muncul dari kerah kemeja, napas yang terendus pelan, dan degup jantungmu yang tenang, membuatku terlelap dengan rasa aman. sangat aman. tolong jangan bangunkan aku, karena aku sedang berada pada sebuah garis linear dimana mimpi dan kenyataan berada pada keindahan yang sama.dan aku jadikan dadamu sebagai bantalan tempat sang tulang rusuk telah lama tersimpan yang kini menjadi aku yang kau muliakan. lalu kau sandarkan kepalamu, mata terpejam dengan ringan. kau selalu bilang bahwa senyumku adalah penghilangbeban paling ampuh ketika kau pulang. sementara itu, kupu-kupu menari dalam perut, harapan yang meletup-letup mengiringi doa-doa untuk masa depan yang terselip di sepanjang penghujan, air mata yang enggan keluar, dan perasaan yang muncul tak tertahan bercampur kesyukuran, seakan aku menjadi perempuan paling beruntung yang pernah Tuhan ciptakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar