Kamis, 13 Agustus 2015

Hujan ini Bunt

Aku tak bisa lebih mati lagi waktu mendengar langkah kakimu yang meninggalkan. Tak bisa lebih sakit lagi. Demi melihat punggungmu mengecil di pelupuk mataku yang hujan.Aku benci Bandara ini, aku benci keadaan ini, keadaan dimana aku terlihat lemah didepanmu, aku benci diri sendiri yang gak bisa melepas kepergiaan mu dengan senyuman dan pelukan, ah aku benci perpisahan.


Jadi aku menunggu menghabiskan waktu dengan menghitung hari kepergianmu. Sambil sesekali menduga-duga, Apakah kau kembali hari ini atau lusa?

Segelas kopi dan secarik kertas usang sudah cukup, Tapi aku masih butuh pena. Aku cukup baik, Tapi aku butuh kau untuk sempurna Bunt, ah aku sadar banyak hal yang kita lakukan yang ngebuat aku susah untuk terbiasa dengan kesendirian ini. Hari ini hujan Bunt, apa kau tau apa yang terpikir diotak ku sekarang??? iya waktu kita berteduh ditempat yang aku kurang tau lokasinya, waktu itu hujan dan kita berteduh dibawah pohon besar depan sebuah puskesmas ah rumah sakit kecil dekat rumah teman mu, seperti biasa aku kedinginan tapi tetap menikmati hujan yang turun kewajahku, dan kamu dengan sabarnya menghapus tiap tetes air yang ada di hidungku, ah bunt, aku rindu kamu...

Hujan, iya aku selalu suka hujan, kita sering hujan-hujanan bareng, dikereta, diboncenganmu, aku selalu merentangkan tangan menikmati hujan, dan kamu dengan bawelnya menyuruh biar aku pakai helm supaya "tidak sakit" katamu..

Bunt, diluar hujan udah berhenti, tapi masih menyisahkan tetesan dimataku, tapi biarlah, toh aku menikmati setiap tetes yang ada, karena disetiap tetesan yang jatuh ada rindu yang ku titipkan untuk mu yang jauh disana...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar