Selasa, 23 Februari 2016

Untuk Perempuan Berkepala Batu

Dear Perempuan di muka cermin,Berhentilah menjadi perempuan yang berkepala batu. Berhentilah menjadi perempuan yang susah diajak bicara. Kemarilah, ceritakan apa-apa yang ada di kepalamu. Jangan merasa kau tahu segalanya. Jangan merasa kau memahami segala situasi. Jangan jadi egois.Sesekali, pasrahkan segala riuh di kepalamu. Tak apa. Apa harus ditampardulu baru kau mau sadar? Bukan, bukan tamparan fisik yang kumaksud. Kenyataan yang memang harus kau ketahui sejak dulu akhirnya kau terima baru-baru ini. Bukankah itu tamparan keras untukmu? Setelah itu baru kau sadar kalau keyakinanmu salah. Padahal, sudah berapa kali orang-orang sekitarmu menasehati. Sudah banyak yang mengajakmu berbicara. Tapi, kau tak pernah menghiraukan. Kau seakan menutup telinga. Lantas, bagaimana rasanya sekarang? Ah, aku tak akan membahasnya. Sebab, kau pasti sudah tak ingin mengingat rasanya.Tapi, bagaimanapun kamu, aku tetap bangga padamu. Kau belajar sesuatu dari apa-apa yang kau lewati walau dengan susah payah. Kau juga tetap kuat di hadapan yang lain. Kau selalu percaya akan ada kebahagiaan setelahnya. Untuk itu, terimakasih untuk ketegaran yang sudah-sudah. Tetap belajar dan kuat. Salam sayang dariku. Tertanda, (Bayangan) dirimu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar