Rabu, 03 Februari 2016

Pertemuan-Saat ini Bunt

Tanpa sengaja kita dipertemukan. Sepertinya kita hanya saling tahu satu sama lain. Bercakap-cakap pun bisa kuhitung dengan jari. Herannya, entah kenapa pada saat itu kau terlihat lebih menarik dari kali pertama aku melihatmu. Kita akhirnya bertukar cerita. Menertawakan tingkah konyolmu. Membuka lagi memori dimana pertama kali kita bertemu. Duh, aku sudah lupa apa saja yang kita bicarakan hari itu. Tak kusangkal, denganmu aku lupa waktu. Pada akhirnya kita berdua menemukan suatu kesamaan. Sama-sama penikmat dan pencinta seni. Apa saja. Kamu suka fotografi. Aku suka menulis. Kamu suka bermusik, aku suka bernyanyi. Tanpa disadari, kemudian kita menjadi dekat. Seperti sekarang. Banyak yang tidak memahami kita sebenarnya. Dunia kita berbeda. Tapi siapa peduli? Yang penting kita paham dengan apa yang kita jalani. Kadang-kadang aku hanya bisa menjawab pertanyaan maupun pernyataan mereka dengan senyuman. Pernah pertanyaan lucu terlontar dari sahabat karibku, “Kok namanya tetap gitu, sih? Kenapa nggak diganti sayang atau ayang atau apa gitu?” Lalu ada lagi yang menanyakan benarkah aku jarang sekali jalan keluar berdua denganmu, pergi ke bioskop, jalan-jalan ke mall, atau makan malam di malam minggu. Aku menggeleng saja, sambil tetap tersenyum. Aku tak perlu mengganti namamu dengan sebutan apapun di ponselku. Karena aku tak butuh hal semacam itu untuk mengingat bahwa kamu adalah salah satu orang tercintaku. Aku ingin menjadi orang yang memilikimu dengan sama, dengan nama yang sama. Dan bahwa rangkaian huruf juga tidak berpengaruh besar dengan keadaan hati. Jadi kukira itu sama sekali tidak penting. Aku juga tidak perlu memintamu menjemputku ketika aku ingin bertemu denganmu. Aku bisa ke mana-mana sendiri. Aku bukanlah putri raja, yang manja nan penyuruh. Aku tidak mau merepotkan siapapun, terlebih itu kamu, yang memang belum punya ikatan tanggung jawab apapun denganku. Aku tidak perlu memiliki waktu spesial untuk berdua saja denganmu. Karena semua waktuku itu istimewa, terlebih jika kulewatkan bersamamu. Aku tidak perlu jalan-jalan berdua bersamamu ke mana-mana hanya untuk menunjukkan kamu adalah milikku. Aku tidak perlu makan malam romantis denganmu hanya untuk mengetahui bahwa kamu mencintai aku. Karena aku tahu, kamu mencintaiku dengan sederhana, akupun begitu. Aku menikmati setiap waktu yang terlewat. Setiap rindu yang tertahan di hati. Setiap cinta yang meletup-letup kecil setiap hari. Aku menikmati setiap pembicaraan, setiap cerita, setiap hal kecil yang kamu bagikan. Aku menikmati mencintai dan dicintai olehmu Bunt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar