Kamis, 25 Februari 2016

Dari Ku, Wanita yang Terlalu Mengenalmu

Katakanlah, bahkan dalam diammu. Aku mengerti setiap sepi yang dibahasakan dirimu. Mataku terbiasa membaca kamu tanpa bersuara. Segala emosimu, bisa kupahami tanpa perlu aku bertanya. Sesederhana ini, kau taruh separuh dirimu dalam jiwaku. Pedulilah, bahkan dalam marahmu. Aku tahu, bentuk sayangmu bukan hanya lewat pelukan atau kata-kata menyenangkan. Bahkan dalam suara tinggimu pun, rengkuhan kasihmu masih bisa kusesap dalam. Kamu hanya tidak ingin aku kenapa-kenapa, dan ketika bahasa yang tepat tidak bisa kamu utarakan, marahmu-lah yang mewakilinya. Menangislah, bahkan dalam tawamu. Ada yang tidak bisa disembunyikan dari mata orang-orang yang begitu menyayangimu. Bagaimana garis senyummu dan mata kecewamu bisa kubaca fasih dalam sepersekian milidetik. Tak apa, pelukku masih hangat bahkan dalam kepura-puraanmu. Lalu kutunjukkan padamu, bagaimana caramu tersenyum seperti biasanya. Ingatlah, wanita sederhana ini tidak pernah lupa bagaimana senyum favoritnya terbentuk. Kepadaku, kamu tidak pandai berbohong pun berpura-pura. Karena tubuh dan hatiku tahu dengan jelas; bagaimana pria terkasihnya dia kenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar