Aku bertanya, “Jika rasanya sulit untuk bertahan tapi jauh lebih sulit untuk meninggalkan, apa yang akan kau lakukan?”
Ada
yang bilang, “Jika kau rasa ia pantas untuk dipertahankan, tetaplah bertahan.”
Ada
yang bilang, “Sudahi saja. Tidak semua hal bisa kau kendalikan. Berpisah
selamanya mungkin adalah pilihan terbaik. Untuk kebahagiaan kalian berdua.”
Dan
ada juga yang bilang, “Jika kau merasa nyaman, kenapa tidak bertahan? Jika
tidak nyaman, tinggalkan. Cinta saja tidak pernah cukup.”
Kalau
berada di pelukanmu tidak terasa nyaman, aku tidak akan mungkin rela
berputar-putar.
Ratusan hari, nyaris tanpa henti. Walau serpihan-serpihan harapan mengoyak sadis kakiku setiap hari. Kalau buatku kau tidak layak dicintai, aku tidak akan membelamu di hadapan dunia. Di tengah-tengah keyakinan orang bahwa sebaiknya kau kutinggalkan saja.
Tapi, kalau kau bahagia denganku, tak perlu aku berjuang sekeras ini, tak perlu aku berjalan sejauh ini. Sendiri. Hanya untuk menemukan pada akhirnya kaulah yang memilih pergi.
Ratusan hari, nyaris tanpa henti. Walau serpihan-serpihan harapan mengoyak sadis kakiku setiap hari. Kalau buatku kau tidak layak dicintai, aku tidak akan membelamu di hadapan dunia. Di tengah-tengah keyakinan orang bahwa sebaiknya kau kutinggalkan saja.
Tapi, kalau kau bahagia denganku, tak perlu aku berjuang sekeras ini, tak perlu aku berjalan sejauh ini. Sendiri. Hanya untuk menemukan pada akhirnya kaulah yang memilih pergi.
Lucu
memang, kaulah yang selama ini memintaku untuk jangan dulu menyerah. Demi kamu.
Demi kita. Maka akupun berjuang. Kupertahankan kau sekuat tenaga. Semampuku. Tapi sekarang kaulah yang ingin menyerah. Dan aku, aku hanya bisa menerima dengan pasrah.
Demi kita. Maka akupun berjuang. Kupertahankan kau sekuat tenaga. Semampuku. Tapi sekarang kaulah yang ingin menyerah. Dan aku, aku hanya bisa menerima dengan pasrah.
Ratusan
kata yang terkirim sia-sia. Mungkin langsung kau hapus sebelum kau baca. Puluhan
ungkapan rindu, jiwaku berlutut mengemis di kakimu. Belasan panggilan yang
ditepis. Dan sekuat tenaga aku menahan tangis. Kau memintaku untuk berhenti
menulis tentangmu.
Bahkan berhenti mencintaimu. Sebelumnya kau belum pernah begitu. Kau hanya menganggap perasaan ini murahan dan bodoh. “Obsesi..”, tuduhmu. Kalau sudah begini, apapun yang kulakukan untukmu akan sia-sia. Karena terlanjur kau anggap ini bukan cinta. Ratusan hari dan aku masih bertahan. Tapi aku sudah tidak mampu berbuat apa-apa lagi sekarang. Aku hanya ingin kau bahagia. Dan aku telah gagal membuatmu bahagia.
I don’t give up on someone I love. But I will never stop to learn to let go if they want me to.
Bahkan berhenti mencintaimu. Sebelumnya kau belum pernah begitu. Kau hanya menganggap perasaan ini murahan dan bodoh. “Obsesi..”, tuduhmu. Kalau sudah begini, apapun yang kulakukan untukmu akan sia-sia. Karena terlanjur kau anggap ini bukan cinta. Ratusan hari dan aku masih bertahan. Tapi aku sudah tidak mampu berbuat apa-apa lagi sekarang. Aku hanya ingin kau bahagia. Dan aku telah gagal membuatmu bahagia.
I don’t give up on someone I love. But I will never stop to learn to let go if they want me to.
Hiduplah
dengan bahagia. Dengan sehat dan panjang umur. Temukanlah cinta sejatimu dan
bahagialah dengannya.
Aku
pasti akan baik-baik saja. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar