Senin, 18 Januari 2016

Kalau Kau Benar-benar Mau Tahu Bunt

Kau tanya mengapa aku sayang padamu.
Kau ingin tahu mengapa aku memilihmu.
Sungguh kau mau tahu?
Begini,
Kau bagaikan sesendok mimpi manis yang disuapkan malam ke ujung lidahku,
bahkan ketika aku sedang terjaga.
Kau itu menyegarkan seperti embun pagi yang dihadiahkan pucuk pohon pinus pada jamur yang tumbuh liar di kakinya.
Kau itu seperti sentuhan hangat matahari yang ditiupkan angin, membuat pori-poriku mengkilap berkeringat.
Sederhananya,
Kau itu pagi, siang, juga malamku.
Perlahan tapi pasti, seperti udara, aku membutuhkanmu untuk melewati hari.
Matamu menatap mataku.
Kulitmu menyentuh kulitku.
Suaramu menyusup ke dalam liang telingaku.
Seketika kurasakan getaran aneh di udara.
Kau adalah kenyataanku.
Tak bisa dipungkiri walau terasa seperti mimpi.
Kau bagaikan kado yang dihadiahkan hidup ketika hari demi hari berjalan melewatiku tanpa secuilpun pesan keindahan.
Mengapa aku sayang padamu?
Karena tanpa harus merangkai kata-kata, kau buat aku terpesona.
Aku hanyut dalam dekapanmu.
Aku lupa dunia ketika bibirmu menyentuh bibirku.
Jantungku bergejolak, menyesuaikan detaknya dengan irama jantungmu.
Mengapa aku sayang padamu?
Karena kasihmu menyejukkan rongga mulutku. Aku seperti anak rusa yang lelah berjalan dan kau adalah sungai kecil yang airnya bisa kuteguk pelan.
Mengapa aku sayang padamu?
Karena kau buat aku tersenyum ketika aku bosan,
Kau buat aku menangis ketika aku tersenyum,
Lalu kau buat aku tertawa lagi ketika aku menangis.
Mengapa aku sayang padamu?
Karena kau ijinkan aku melihat ketidaksempurnaanmu, tapi entah bagaimana aku tetap ingin bisa menyayangimu dengan sempurna.
Karena kau membuatku sadar bahwa aku tidak sempurna, tapi sekaligus membuatku merasa seperti manusia sempurna.
Mengapa aku sayang padamu?
Karena kasihmu membiarkanku berlari bebas sebagai diriku sendiri, tapi entah bagaimana aku tidak pernah ingin berlari pergi darimu.
Sekarang yang kita punya hanya waktu, dan akan kunikmati setiap detik bersamamu.

Teruntuk __
Pagi, siang, dan malamku.
Kutuliskan ini padamu sambil menangis bahagia.
Satu lagi alasan mengapa aku sayang padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar