Masih adakah sungai di sekitar
tempat tinggal kompasioner yang masih terjaga kebersihannya?
Tulisan ini sekilas memberikan
gambaran realita yang ada saat ini, dimana semakin banyaknya sampah – sampah
dibuang sembarangan bukan pada tempatnya.
andai
saja poster ini dipasang di setiap daerah atau bahkan tempat – tempat yang
berpotensi menjadi sasaran pembuangan sampah. Usut punya usut dari salah
seorang warga sekitar sungai tersebut yang kebetulan adalah teman saya, poster
ini dipasang berangkat dari keprihatinan warga sekitar dengan kondisi sungai
yang tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Banyak sampah rumah tangga ataupun
sampah yang lainnya dibuang seenaknya di sungai. Meskipun ini merupakan sungai
dengan aliran deras dan kemungkinan sampah berhenti sangat kecil, akan tetapi
jika dibiarkan terus menerus tidak menutup kemungkinan mengakibatkan timbulnya
gunungan sampah. Di poster ini juga tertuliskan larangan merusak ekosistem
sungai dengan setrum, racun, dan lain sebagainya. Ada pula larangan untuk
berburu.
Sangat
– sangat miris ketika sungai – sungai tidak lagi bersih, sampah – sampah
menyumbat, bahkan bau menyengat tidak jarang tercium. Sejatinya sungai memiliki
fungsi yang sangat penting dalam siklus hidrologi dan juga keseimbangan
ekosistem daerah aliran sungai. Dimana pemenuhan kebutuhan manusia juga
menggunakan air yang bersumber dari sungai. Kalau sungainya kotor terus gimana?
Ya,
memang lah kebiasaan – kebiasaan seperti ini yang harus kita perbaiki bahkan
kita hilangkan. Kebiasaan membuang sampah sembarangan di sungai, di jalan,
ataupun di tempat – tempat keramaian yang akhir – akhir ini menjadi trend.
Bahkan Peraturan Daerah yang beberapa waktu lalu disahkan dan sekarang masih
dalam proses penggodokan Pemerintah Provinsi menyebutkan akan memberikan denda
kepada siapapun yang membuang sampah sembarangan sebesar 50 juta rupiah. Semoga
lekas diberlakukan bapak – bapak pemerintah!
Ada
juga Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah, yang disebutkan agar setiap
wilayah memiliki fasilitas pengelolaan sampah. Untuk pengelolaan sampah sendiri
pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) sudah melakukan sosialisasi bagaimana
pengelolaan sampah sampai ke kelurahan – kelurahan dengan harapan bisa merubah
pola pikir warga tentang cara pengelolaan sampah. Di sekitar tempat tinggal
saya pun sudah dilakukan sosialisasi dan pemberian alat untuk mengelola sampah
– sampah organik untuk dijadikan pupuk yang nantinya juga bisa berguna. Untuk
pengelolaan sampah plastic bisa dilakukan daur ulang menjadi kerajinan ataupun
hiasan – hiasan. Sebenarnya, ada juga TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah,
namun guna memanfaatkan sampah – sampah itu tadi sehingga tidak terjadi
gunungan sampah di TPA. Karena sangat besar volume sampah yang dihasilkan
setiap harinya dan di buang ke TPA ini.
Semua
kita kembalikan ke masing – masing individu, bagaimana kesadaran sosial mereka
untuk bisa menjaga dan melestarikan bumi ini. Semua berawal dari diri sendiri,
dari hal kecil yang bisa memberikan perubahan yang besar.
SAVE
OUR EARTH !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar