Kamis, 26 Mei 2016

Merelakan

"merelakan itu apa Tuhan?" terdengar bisikan seseorang ditengah malam itu suara perempuan, sangat lemah dan tertatih kurasa ia sedang rapuh "apa iya dengan membiarkan dia bahagia bersama orang yang dicintainya itu merelakan?" ku tajamkan telingaku karena suaranya semakin melemah terdengar suaranya mulai terbata seakan ada yang menahannya kurasa ia sedang menahan tangis "aku tak suka merelakan yang seperti itu. aku bisa membuatnya bahagia bahkan lebih bahagia. aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya agar aku tak perlu merelakan. buat ia tetap bersamaku, Tuhan. Engkau Maha Kuasa, sesulit apa bagi Engkau mengabulkan permohonanku yang tak seberapa ini" kali ini ia sedikit berteriak, menekan pada setiap kata dan bisa kupastikan ia telah menangis dimalamnya tak kuasa aku menahan haru, karena yang ku tahu dia sosok yang periang di setiap harinya **aku sudah lelah. cukup lelah. sudah cukup lelah tidakkah kau menyadari perasaan seseorang disini? dengan angkuhnya kau hanya mengutamakan hatimu. lalu hatiku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar