Dear Maret,
Terima kasih sudah jatuh cinta padaku lebih dahulu. Aku memang percaya bahwa seorang pria harus mencintai wanitanya lebih dahulu, karena sang wanita dianugerahi kemampuan untuk bisa belajar mencintai prianya. Janganlah khawatir, karena cinta seorang wanita itu tumbuh layaknya kuku, terus tumbuh dari ketiadaan bahkan jika ada yang berusaha mematahkannya, dia tetap akan terus tumbuh. Sama seperti yang terjadi padaku saat ini. Terima kasih pula karena mengizinkan aku untuk menyebutmu dengan berbagai panggilan warna-warni, tapi tetap saja memanggilmu dengan “lingling” menjadi favoritku, jika didengar sepintas terdengar cukup lucu.

Terima kasih karena aku bisa menjadi gadis manis seutuhnya di depanmu, tidak menjadi alien ataupun zombie yang tergila-gila dengan kerja, buku, ataupun obsesi-obsesi yang membuatku sedemikian rumit. Terima kasih untuk telinga dan ketenangannya yang luar biasa, yang membuatku selalu bertahan dan meyakinkan diri bahwa segala sesuatunya baik-baik saja. Bahwa aku bahagia. Pada akhirnya, aku selalu bersyukur karena bisa memilikimu. Janganlah kemana-mana, tetaplah di sini. Di sini. Memang tak mudah, namun tak sedemikian sulit, dan saat orang bertanya kenapa, aku tak perlu bersusah payah membuat mereka mengerti. Karena memang tak pernah ada alasan yang tepat dan memuaskan untuk jatuh cinta pada seseorang kan? The answer is, yeah, It just happened. And I’m happy. Today. Dan aku akan mengulang kalimat itu esok dan esoknya lagi.
#surat pertama setelah berbulan-bulan gak nulis dan ngasih surat berbentuk "hati" lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar